Rabu, 18 Desember 2013

Ekonomi sebagai landasan Pendidikan suatu konsep pemikiran



Ekonomi < pendidikan
 maka sulit meningkatkan pendidikan karena secara ekonomi tidak mampu ( banyak gedung sekolah rusak, guru gajinya kecil, banyak siswa tidak mampu membayar uang sekolah) maka kualitas pendidikan sulit diwujudkan. Kualitas pendidikan dapat diwujudkan asal para guru dan praktisi pendidikan mau hidup sederhana. Pada situasi ini perjuangan guru yang mau hidup sederhana demi anak-anaknya untuk mencapai kualitasnya agar sukses dalam hidupnya menjadi cita-cita yang ideal.

 Ekonomi > pendidikan
orang  yang punya uang banyak (kaya) dapat memilih sekolah yang faforit walau kenyataanya anaknya kurang mampu dalam prestasi maka ini hanya meningkatkan kuantitas dan kuota sekolah tetapi kualitas manusia terabaikan sebab ada anggapan semua dapat dibeli. Jika ini tidak ditunjang peningkatan kualitas pendidikan maka yang ingin dicapai hanya kuantitas. Yang penting kaya, gurunya glamor, yang penting mengajar, para siswa tidur bagaimana kondisi tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan ?

 Ekonomi = pendidikan
ada keseimbangan jika ingin meningkatkan kualitas maka secara ekonomi perlu ditingkatkan. Jika kualitas pendidikan ingin ditingkatkan maka sarana dan prasarana penunjang juga perlu ditingkatkan. Maka secara ideal peningkatan ekonomi dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan atau sebaliknya.

Konsep pendidikan Barat bagi Indonesia berdasar pemikiran hegel 

PERMASALAHAN :
Belanda menjajah Indonesia membawa budaya  pendidikan bercorak barat yang dampaknya sampai sekarang ini padahal Belanda sebagai penjajah bertentangan dengan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan bangsa Indonesia Bagaimana komentar anda?
PEMBAHASAN/PENDAPAT :
1.      Belanda menjajah Indonesia
Bagi Belanda . Secara ontologi adalah baik karena demi kemakmuran, dan kebaikan masyarakat Belanda walaupun secara  epistimologi melanggar: kebaikan, norma-norma yang ada, menghalalkan segala cara untuk menguasai bangsa lain dan mengambil keuntungan. Fenomena yang tampak adalah penjajahan melanggar HAM dan numena yang muncul  kesengsaraan, kemiskinan, kebodohan dan lain-lain. Secara aksiologi tindakan menjajah bangsa lain tidak dibenarkan, walau untuk kemakmuran bangsanya sendiri dengan merugikan bangsa lain.
Bagi Indonesia penjajahan secara ontologi, epistimologi dan aksiologi tidak baik karena semua bertentangan dengan nilai-nilai hakiki yang ada.
2.      Belanda membawa budaya pendidikan Barat yang membawa kemajuan bangsa Indonesia melalui sistem penjajahan.
Bagi Indonesia, secara ontologi budaya pendidikan barat dan sikap Belanda mengenalkan budaya Barat adalah tindakan yang membawa kebaikan, dan kebenaran karena dapat membawa kemajuan bersama. Secara epistimologi, pendidikan yang dikenalkan baik dalam situasi penjajahan ataupun dalam keadaan damai tetap saja membawa keuntungan dan kemajuan dan dapat diterima semua pihak. Walaupun tujuan Belanda adalah agar bangsa Indonesia dapat membaca dan menulis guna membantu meringankan Belanda mendapatkan tenaga kerja yang murah dari bangsa Indonesia. Pendidikan yang dilaksanakan juga secara diskriminatif.
Secara aksiologi, tindakan Belanda mengenalkan budaya pendidikan Barat dalam situasi penjajahan tidak dapat dibenarkan karena akan menimbulkan perubahan mendasar dan mempengaruhi  tata nilai, budaya, dan norma-norma yang telah ada dan berlaku dalam masyarakat terjajah. Pendidikan di masa penjajahan lebih banyak menguntungkan penjajah dari pada bangsa yang terjajah seperti biaya yang mahal, bahasa yang digunakan,  arah dan tujuan yang dicapai, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ditanamkan tentunya diselaraskan dengan kepentingan penjajah dan kelestarian kekuasaan penjajah . Walaupun demikian bagi bangsa Indonesia tetap melanjutkan pendidikan yang dikenalkan Belanda dengan menghilangkan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan mempertahankan hal-hal yang mendukung perjuangan bangsa Indonesia.
Secara ontologi pendidikan Barat mengajarkan kebaikan, kecerdasan emosi, kecerdasan pengetahuan, keadilan, persamaan, hakekat hidup lewat pendidikan yang diajarkan oleh penjajah Belanda
Epistimologi : berdasarkan pemikiran Hegel tentang tesa, sintesa dan antitesa, Belanda dapat dimasukan sebagai tesa dan Indonesia sebagai antitesa (pihak terjajah) sintesanya bangsa Indonesia mengikuti pola pendidikan ala Barat alasannya walau Belanda itu jahat sebagai penjajah tetapi ada sisi baiknya yaitu mengenalkan pendidikan Barat.
Realitas yang ada secara epistimologi sikap Belanda adalah mencerdaskan dengan cara diskriminatif yaitu hanya orang yang mampu, golongan bangsawan dan orang –orang Belanda. Hal ini jelas menyimpang dari unsur keadilan, bersifat deduktif ke indukrif dan yan g diuntungkan golongan tertentu dan merugikan kelompok lain.
Aksiologi meskipun pendidikan pola barat dikenalkan oleh penjajah tetapi dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menghilangkan sisi-sisi jeleknya seperti diskriminasi.


Minggu, 18 Agustus 2013

RPP SMP kls 7 Kurikulum 2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
001
Satuan Pendidikan       : SMP Negeri 1 Gabus
Mata Pelajaran             : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok  Tema    : Konektivitas antar-ruang dan waktu
Waktu                              : 2 x 40 menit

A.      KOMPETENSI DASAR
1.1   Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala perubahannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran, dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.1   Memahami  aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)
4.1   Menyajikan hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)

B.      INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.       Mendeskripsikan pengertian waktu dan pemanfaatan waktu bagi kehidupan manusia dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan YME
2.       Menjelaskan konektivitas antar ruang dan waktu dengan wujud interaksi sosial , yang ditunjukkan dengan perilaku santun, toleran, dan peduli dengan lingkungan dan teman sebaya
3.       Menjelaskan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)
4.       Menyajikan hasil  telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)

C.      TUJUAN PEMBELAJARAN
1.       Siswa mampu menjelaskan pengertian waktu dan pemanfaatannya bagi kehidupan manusia dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan YME
2.       Melalui diskusi konektivitas antar ruang dan waktu dengan wujud interaksi sosial ,siswa mampu menunjukkan  perilaku santun, toleran, dan peduli dengan lingkungan dan teman sebaya
3.       Siswa mampu menjelaskan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)
4.       Siswa mampu menyajikan hasil  telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)

D.      MATERI PEMBELAJARAN
1.       Konektivitas antar ruang dan waktu
Suatu peristiwa tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa sebelum dan sesudah peristiwa itu terjadi artinya ada sebab dan akibatnya. Dalam sejarah , konsep waktu sangat penting untuk mengetahui masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. Waktu dapat dibagi menjadi 3 yaitu : masa lampau (waktu yang telah lewat), waktu sekarang ( batas antara tadi dan saat ini) dan waktu yang akan datang (waktu yang akan dilalui atau besok).Suatu peristiwa selalu berhubungan dengan waktu sehingga ditemukan bukti, fakta dan sumber sejarah yang menjadi acuan untuk mengungkap kejadian/peristiwa.
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian. Ruang sangat luas dan dapat meliputi apa saja. Tetapi ruang ada batasnya yaitu tempat dan unsur-unsur lain yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Walaupun demikian antara ruang yang satu dengan yang lain memiliki keterkaitan (konektivitivitas).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari contoh-contoh bencana alam.

2.       Keterkaitan antara ruang dan waktu dari berbagai aspek
Ruang adalah tempat yang digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan interaksi dengan manusia lainnya, sehingga terjadilah interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi karena adanya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup inilah manusia mengembangkan teknologi, nilai, norma, organisasi sosial -budaya-politik, ilmu pengetahuan dan berbagai lapangan kerja(ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik). Melalui kemampuan tersebut, manusia melakukan perubahan baik terhadap alam maupun lingkungan tempat tinggal mereka.Tetapi tidak semua alam atau lingkungan fisik mampu memenuhi kebutuhan manusia di suatu lingkungan atau terjadi keterbatasan sumber daya alam . Keterbatasan sumber daya ini dalam ekonomi dikenal dengan istilah kelangkaan.
Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia memunculkan masalah ekonomi yaitu adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa sangat terbatas. Maka manusia harus berinteraksi antara satu dengan yang lain  dan antara suatu wilayah dengan wilayah lain. Untuk memenuhi kebutuhan barang yang belum mampu dihasilkan sendiri manusia melakukan barter. Dari barter inilah nanti berkembang menjadi pasar dan perdagangan.

E.       PENDEKATAN DAN METODE  PEMBELAJARAN
1.       Pendekatan                               : Saintifik
2.       Metode                       : Diskusi dengan Teknik STAD dan Penugasan
3.       Model Pembelajaran : Project Based Learning /Problem Based Learning Discovery Learning

F.       MEDIA PEMBELAJARAN
Gambar bencana alam, gambar pemukiman, peta kabupaten Pati, Google map, papan tulis

G.     SUMBER BELAJAR
1.       Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Ilmu Pengetahuan Sosial  hal. 1-6, Jakarta : Politehnik Negeri  Media Kreatif
2.       Geografi kl 7
3.       Tim abdi Guru, 2007, IPS Terpadu halaman ........., Jakarta : Erlangga

H.      LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pertemuan 1
Pendahuluan
a.     Berdoa, absensi kehadiran siswa (religius dan disiplin)
b.     Motivasi (mengungkapkan manfaat mempelajari topik dalam kehidupan)
c.      Apersepsi (Mengkaitkan topik yang akan dipelajari dengan topik sebelumnya
d.     Menginformasikan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran (rasa ingin tahu)
10 menit
Inti
1.     Siswa menggali konsep  waktu dan pemanfaatannya bagi kehidupan manusia melalui tanya jawab
2.     Siswa mengamati  gambar yang disajikan guru (contoh gambar bencana alam)
3.     Siswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing beranggotakan 4 s.d 6 siswa
4.     Pelaksanaan STAD
a.  Penugasan menggunakan buku pegangan siswa dan berbagai sumber untuk dikerjakan dalam masing-masing dengan pembagian:
-          Kelompok 1(kerjasama) mengamati bencana banjir
-          Kelompok 2(kerjasama)mengamati bencana G. Api
-          Kelompok 3(kerjasama)mengamati tanah longsor
-          Kelompok 4(kerjasama)Mengamati tsunami
b.  Pelaksanaan diskusi kelompok
c.   Pelaksanaan unjuk kerja  presentasi, masing-masing kelompok yang presentasi ditanggapi oleh kelompok yang lain (santun, toleran dan peduli)
d.  Pelaksanaan konfirmasi dilaksanakan dengan umpan balik berdasarkan hasil presentasi
5 menit


5 menit





20 menit


20 menit

Penutup
a.     Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari  itu yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru
b.     Tes lisan
c.      Melakukan refleksi atau menggali feedback dari siswa
d.     Menugaskan peserta didik mengumpulkan hasil kajian tentang peristiwa bencana alam pada pertemuan berikutnya (PR) (tanggungjawab)
e.     Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius)
10 menit
Pertemuan 2
Pendahuluan
a.       Berdoa, absensi kehadiran siswa (religius dan disiplin)
b.     Motivasi (mengungkapkan manfaat mempelajari topik dalam kehidupan)
c.      Apersepsi (Mengkaitkan topik yang akan dipelajari dengan topik sebelumnya
d.     Menginformasikan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran (rasa ingin tahu)
10 menit
Inti
1.       Siswa mengamati  gambar alat komunikasi, gambar upacara panen, barter.
2.     Siswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing beranggotakan 8 s.d 10 siswa
3.     Pelaksanaan STAD
a.  Penugasan menggunakan buku pegangan siswa dan berbagai sumber untuk dikerjakan dalam masing-masing dengan pembagian:
-          Kelompok 1 siswa mendiskusikan alat- alat  tradisional  dan menjelaskan fungsi alat dan tujuannya (kerjasama)
-          Kelompok 2 Siswa mendiskusikan fungsi, tujuan, arti dari norma dan nilai sosial yang ada di masyarakat(kerjasama)
-          Kelompok 3 Siswa mendiskusikan macam-macam kebutuhan manusia dan penggolongannya (kerjasama)
-          Kelompok 4 siswa mendiskusikan jenis-jenis interaksi sosial yang berkembang dalam masyarakat (kerjasama)
b.  Pelaksanaan diskusi kelompok
e.  Pelaksanaan unjuk kerja  presentasi, masing-masing kelompok yang presenta -si ditanggapi oleh kelompok yang lain  (santun, toleran dan peduli)
c.   Pelaksanaan konfirmasi dilaksanakan dengan umpan balik berdasarkan hasil presentasi
5 menit


5 menit





20 menit
20 menit

Penutup
a.       Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru
b.     Tes lisan
c.      Melakukan refleksi atau menggali feedback dari siswa
d.     Menugaskan peserta didik mengumpulkan laporan hasil diskusi pada pertemuan berikutnya (PR) (tanggungjawab)
e.     Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius)
10 menit

I.        PENILAIAN HASIL BELAJAR
1.       Tes tertulis
2.       Unjuk kerja
3.       Tugas individu


Mengetahui,                                                                                                                                      Pati, 17 Juli 2013
Kepala Sekolah                                                                                                                                 Guru Mata Pelajaran IPS



Budi Kuntjoro,S.Pd                                                                                                                          Dwiyanto, S.Pd
NIP. 196011181983031005                                                                                                            NIP. 197005062006041001









Lampiran-lampiran
Lembar Kegiatan Siswa
Pertemuan pertama
LKS 1 Konektivitas antar ruang dan waktu 
Bacalah buku siswa hal 1-5 tentang Konektivitas antar ruang dan waktu diskusikanlah dengan kelompok kalian tentang macam-macam bencana alam. Dari pengamatan gambar bencana ,deskripsikan konektivitas antar ruang dan waktu.
Gambar
Aspek pengamatan dan kerja sama
Aspek penjelasan dan presentasi
Aspek konektivitas ruang dan waktu
1.       Bencana Banjir



2.       Bencana letusan Gunung berapi



3.       Tsunami




LKS 2
Masalah
Konektivitas ruang dan waktu
Kerjasama
Proses pembuatan laporan
Cara presentasi
1.  Alat- alat tradisional




2.  Macam-macam norma dan nilai sosial




3.  Macam-macam kebutuhan hidup dan penggolongannya




4.  Macam-macam interaksi sosial





Rubrik Penilaian diskusi
1.       Tema             :Konektivitas ruang dan waktu
2.       Kelompok   :
3.       Kelas semester: VII G / semester gasal

Pertemuan : ke-1 dan ke-2
Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda !
No
Kategori

Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
A.
KUALITAS




1
Persiapan baik




2
Organisasi jelas




3
Memberikan informasi yang didukung oleh fakta atau buku




4
Informasi disampaikan dengan jelas




5
Argumentasi




6
Pernyataan (statement) bersifat persuasif




B
ETIKA




1
Menghormati argumentasi teman dan tidak emosional




2
Saling mendengarkan dan merespon




3
Tidak menghina (menyela pembicaraan)





Tidak mendominasi pembicaraan





Secara aktif ikut terlibat




C
LAIN_LAIN




1
Cara mengevaluasi atau mengkritik teman




2
Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti yang disampaikan kedua pihak





Jumlah keseluruhan





Keterangan : skor 4 =baik sekali, skor 3 = Baik, skor 2 : Cukup, skor 1= kurang
Kriteria         : A (baik sekali) = 45 ke atas  , B (baik) = 30-44 , C (cukup)= 15-29 , D (kurang memenuhi syarat) = <14

Rubrik Penilaian Diskusi (Proses)
No
Nama Siswa
Aspek
Jumlah skor
Nilai
Ket
gagasan
Kerja sama
inisiatif
keaktifan
kedisiplinan


4
4
4
4
4
20










































Keterangan skor :                            Kriteria Nilai
Baik sekali           = 4                          A = 90 – 100 : Baik sekali      
Baik                        = 3                          B = 70 – 89   : Baik                          Nilai = __skor perolehan_  x 100
Cukup                   = 2                          C = 50-69      : Cukup                                       Skor Maksimal
Kurang                  = 1                          D = < 50         : kurang

Rubrik Penilaian Presentasi

No
Nama Siswa
Aspek
Jumlah skor
Nilai
Ket
Penampilan
Kesesuaian
Substansi
Keterampilan menjawab pertanyaan








































Keterangan skor :                            Kriteria Nilai
Baik sekali           = 4                          A = 80 – 100 : Baik sekali      
Baik                        = 3                          B = 70 – 79   : Baik                          Nilai = __skor perolehan_  x 100
Cukup                   = 2                          C = 60-69      : Cukup                                       Skor Maksimal
Kurang                  = 1                          D = < 60         : kurang

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
002
Satuan Pendidikan       : SMP Negeri 1 Gabus
Mata Pelajaran             : Ilmu Pengetahuan Sosial
                                                          Materi Pokok  Tema    : Letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia
 Waktu                              : 2 x 40 menit

A.      KOMPETENSI DASAR
1.3      Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya
2.3   Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.4  Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.4  Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar.

B.      INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.       Siswa mampu menghargai dan mensyukuri akan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia
2.       Siswa mampu menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dalam menjelaskan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia kepada teman sebaya
3.       Siswa mampu mendeskripsikan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia.
4.       Siswa mampu menyajikan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia dalam bentuk an tulis.

C.      TUJUAN PEMBELAJARAN
1.       Siswa dapat menghargai dan mensyukuri akan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia
2.       Siswa dapat menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dalam menjelaskan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia kepada teman sebaya
3.       Siswa dapat mendeskripsikan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia.
4.       Siswa dapat menyajikan letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia dalam bentuk an tulis.

D.      MATERI PEMBELAJARAN
Letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia dibedakan menjadi 2 yaitu letak astronomis dan letak geografis. Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Indonesia secara astromis terletak di 950BT -1410BT dan 60 LU-110LS. Akibatnya Indonesia beriklim tropis dan mendapat sinar matahari selama 12 jam berbeda dengan wilayah di daerah lintang tinggi dan lintang sedang.
Letak Geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis Indonesia terletak di antara Samodra Pasifik dan samodra Hindia dan antara benua Asia dan benua Australia akibatnya Indonesia menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia, masuknya agama Hindu-Budha, Islam, Kristen dll, komoditas Indonesia dikenal didunia seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih dan hasil perkebunan. Tetapi juga mendatangkan kerugian seperti budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia mempengaruhi kehidupan bangsa seperti pergaulan bebas, kesantunan dan lain-lain.
 
E.       PENDEKATAN DAN METODE  PEMBELAJARAN
1.       Pendekatan                               : Saintifik
2.       Metode                       : Penugasan dengan Teknik STAD
3.       Model Pembelajaran : Project Based Learning /Problem Based Learning Discovery Learning

F.       MEDIA PEMBELAJARAN
Peta Indonesia, Globe, peta jalur perdagangan di nusantara

G.     SUMBER BELAJAR
1.       Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, Ilmu Pengetahuan Sosial  hal. 1-6, Jakarta : Politehnik Negeri Media Kreatif
2.       Geografi kl 7
3.       Tim abdi Guru, 2007, IPS Terpadu halaman ........., Jakarta : Erlangga

H.      LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pertemuan 1
Pendahuluan
a.       Berdoa, absensi kehadiran siswa (religius dan disiplin)
b.     Motivasi (mengungkapkan manfaat mempelajari topik dalam kehidupan)
c.      Apersepsi (Mengkaitkan topik yang akan dipelajari dengan topik sebelumnya
d.     Menginformasikan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran (rasa ingin tahu)
10 menit
Inti
1.       Siswa mengamati  gambar peta wilayah Indonesia dan globe
2.     Siswa mendiskusikan  garis lintang dan garis bujur serta menentukan letak astronomis wilayah Indonesia dengan santun, toleran dan peduli
3.     Siswa dibagi menjadi 8 kelompok untuk berdiskusi tentang :
a.       Perbedaan antara garis lintang dengan garis bujur
b.      Perbedaan antara letak geografis dengan letak astronomis
c.       Pengaruh yang menguntungkan dan merugikan dari letak geografis Indonesia
d.      Pengaruh yang menguntungkan dan merugikan dari  letak astronomis Indonesia
e.      Proses terjadinya angin muson barat
f.        Proses terjadinyya angin muson timur
4.     Pelaksanaan STAD
a.  Pelaksanaan diskusi kelompok
b.  Pelaksanaan unjuk kerja  presentasi, masing-masing kelompok yang presentasi ditanggapi oleh kelompok yang lain (percaya diri, kerjasama, toleransi, ingin tahu)
c.   Pelaksanaan konfirmasi dilaksanakan dengan umpan balik berdasarkan hasil presentasi
5 menit
5 menit

20 menit








20 menit

Penutup
1.       Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru
2.     Tes lisan
3.     Melakukan refleksi atau menggali feedback dari siswa
4.     Menugaskan peserta didik mengumpulkan hasil presentasi untuk pertemuan berikutnya (PR) (tanggungjawab)
5.     Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius)
10 menit

I.        PENILAIAN HASIL BELAJAR
4.       Tes tertulis
5.       Unjuk kerja
6.       Tugas individu


Mengetahui,                                                                                                                                      Pati, 17 Juli 2013
Kepala Sekolah                                                                                                                                 Guru Mata Pelajaran IPS



Budi Kuntjoro,S.Pd                                                                                                                          Dwiyanto, S.Pd
NIP. 196011181983031005                                                                                                            NIP. 197005062006041001


Lampiran-lampiran
Lembar Kegiatan Siswa
Pertemuan pertama
LKS 1 Letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia
Bacalah buku siswa hal 7-10 tentang letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia. Dari pengamatan peta dan globe yang ada di depan kelas.
              Permasalahan diskusi  :
-          Perbedaan antara garis lintang dengan garis bujur
-          Perbedaan antara letak geografis dengan letak astronomis
-          Pengaruh yang menguntungkan dan merugikan dari letak geografis Indonesia
-          Pengaruh yang menguntungkan dan merugikan dari  letak astronomis Indonesia
-          Proses terjadinya angin muson barat
-          Proses terjadinya angin muson timur
Gambar
Aspek pengamatan dan kerja sama
Aspek penjelasan tentang konsep garis lintang dan garis bujur
1.       Peta wilayah Indonesia


2.       Globe



LKS 1
Masalah
Penguasaan konsep
Kerjasama
Keuntungan / kerugian
Cara presentasi dan pembuatan laporan
1. Garis lintang




2.  Garis bujur




3.  Letak astronomis




4.  Letak geografis




5.  Angin muson barat




6.  Angin muson timur




Rubrik Penilaian diskusi
1.       Tema             : letak wilayah dan pengaruhnya bagi  keadaan alam di Indonesia
2.       Kelompok   :
3.       Kelas semester: VII G / semester gasal

Pertemuan : ke-1
Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda !
No
Kategori

Baik sekali
Baik
Sedang
Kurang
A.
KUALITAS




1
Persiapan baik




2
Organisasi jelas




3
Memberikan informasi yang didukung oleh fakta atau buku




4
Informasi disampaikan dengan jelas




5
Argumentasi




6
Pernyataan (statement) bersifat persuasif




B
ETIKA




1
Menghormati argumentasi teman dan tidak emosional




2
Saling mendengarkan dan merespon




3
Tidak menghina (menyela pembicaraan)





Tidak mendominasi pembicaraan





Secara aktif ikut terlibat




C
LAIN_LAIN




1
Cara mengevaluasi atau mengkritik teman




2
Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti yang disampaikan kedua pihak





Jumlah keseluruhan





Keterangan : skor 4 =baik sekali, skor 3 = Baik, skor 2 : Cukup, skor 1= kurang
Kriteria         : A (baik sekali) = 45 ke atas  , B (baik) = 30-44 , C (cukup)= 15-29 , D (kurang memenuhi syarat) = <14

Rubrik Penilaian Diskusi (Proses)
No
Nama Siswa
Aspek
Jumlah skor
Nilai
Ket
gagasan
Kerja sama
inisiatif
keaktifan
kedisiplinan


4
4
4
4
4
20












Keterangan skor :                            Kriteria Nilai
Baik sekali           = 4                          A = 90 – 100 : Baik sekali      
Baik                        = 3                          B = 70 – 89   : Baik                          Nilai = __skor perolehan_  x 100
Cukup                   = 2                          C = 50-69      : Cukup                                       Skor Maksimal
Kurang                  = 1                          D = < 50         : kurang

Rubrik Penilaian Presentasi
No
Nama Siswa
Aspek
Jumlah skor
Nilai
Ket
Penampilan
KesesuaianSubstansi
Keterampilan menjawab pertanyaan
























Keterangan skor :                            Kriteria Nilai
Baik sekali           = 4                          A = 80 – 100 : Baik sekali      
Baik                        = 3                          B = 70 – 79   : Baik                          Nilai = __skor perolehan_  x 100
Cukup                   = 2                          C = 60-69      : Cukup                                       Skor Maksimal
Kurang                  = 1                          D = < 60         : kurang